Para pejabat tinggi dan wakil raja yang iri melihat bagaimana Daniel tumbuh menjadi orang yang sukses dan berpengaruh karena diberkati TUHAN dengan berlimpah. rasa dengki atau iri yang ada pada diri mereka kemudian membuat mereka mulai berpikir untuk melakukan cara yang keji demi memuaskan rasa iri mereka. Lihatlah bagaimana akal busuk mereka kemudian. "Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apapun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya." (Daniel 6:5).
Perhatikanlah
bahwa rasa iri hati yang tadinya biasa-biasa saja kemudian mengggerakkan mereka
untuk mulai memfitnah dan ingin mencelakakan orang. Tapi sulit bagi mereka
untuk menemukan kesalahan karena Daniel hidup kudus dan bersih dengan disiplin
penuh berdoa 3 kali sehari kepada TUHAN. Pola hidup Daniel inilah yang
membuatnya diberkati secara luar biasa oleh TUHAN. Rasa iri hati membuat mereka
terus berpikir untuk mencelakakan Daniel. "Kita tidak akan mendapat
suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada
ALLAH nya!" (ay 6). Itulah yang mereka pakai dan Daniel pun harus
ditangkap dan dilemparkan ke gua singa.
Alkitab
mengatakan bahwa ALLAH telah mengutus malaikatNya untuk menutup mulut singa-singa
itu, dan itu karena TUHAN memperhitungkan segala perilaku Daniel sebagai
kebenaran. (ay 23). Orang jahat bisa berencana, tetapi sesungguhnya apa yang
penting adalah memastikan bahwa kita berbuat hal yang benar di mata TUHAN. Kita
bisa melihat apa yang kemudian menjadi ganjaran. "Raja memberi
perintah, lalu diambillah orang-orang yang telah menuduh Daniel dan mereka
dilemparkan ke dalam gua singa, baik mereka maupun anak-anak dan isteri-isteri
mereka. Belum lagi mereka sampai ke dasar gua itu, singa-singa itu telah
menerkam mereka, bahkan meremukkan tulang-tulang mereka." (Daniel
6:25)
Betapa
beratnya konsekuensi yang harus ditanggung sebagai akibat dari iri hati dan
dengki. Oleh karena itu, kita harus menjaga hati, agar jangan mudah iri
terhadap keberhasilan orang lain. Ingatlah bahwa "apa yang
ditabur orang, itu juga yang akan dituainya." (Galatia 6:7).
Iri hati mungkin awalnya terlihat biasa, tetapi itu bisa menggerakkan kita
untuk melakukan berbagai dosa yang sangat buruk di mata TUHAN. Dan hal itu
sudah diingatkan TUHAN pula di dalam Alkitab. "Sebab di mana
ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala
macam perbuatan jahat."(Yakobus 3:16). Artinya iri hati akan
membuka pintu bagi iblis untuk masuk ke dalam kehidupan kita. mulai dari
"sekedar" cemburu, depresi hingga memancing manusia untuk melakukan
pembunuhan. pembunuhan bahkan sudah terjadi pada awal-awal manusia diciptakan.
Kita lihat apa yang terjadi ketika Kain merasa iri pada saudaranya Habel, bahwa
korban persembahannya "kalah". Hatinya pun panas, dan Wajahnya muram.
"Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi
jika engkau tidak berbuat baik, dosa
sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau
harus berkuasa atasnya."TUHAN berkata ,tapi Kain tidak mengindahkan.
Kain menyerah pada roh jahat, dan berawal dari iri hati, ia membunuh adiknya
(ay 8).
Iri
hati jelas adalah masalah yang serius, yang harus kita singkirkan sepenuhnya,
secepatnya, tanpa kompromi. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia
dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari
segala kejahatan (1 Yohanes 1: 9.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar